Happy Mommy , Baby Happy
By dewi siti nurfazriah - November 20, 2018
Suatu
pagi, seorang teman tiba-tiba menelpon dan menangis. Dia merasa sedih
karena sedang sendirian di rumah. Padahal biasanya juga sendirian
ditinggal suami kerja dan biasa saja. Aahh bisa jadi karena dia baru
saja menjadi Ibu.
Jadi
beberapa waktu lalu temanku ini baru saja melahirkan, mungkin karena
alasan itulah kenapa dia jadi mudah sedih oleh sesuatu hal yang orang
anggap sepele. Hal itu merupakan hal yang wajar, dimana sebagian Ibu
yang baru melahirkan mengalami perubahan psikologi seperti merasa sedih,
mudah tersinggung, merasa tidak percaya diri, khawatir dan cemas.
Aku
bilang padanya untuk tetap tenang, jangan sedih dan jangan memikirkan
hal-hal yang akan membuatnya semakin sedih. Lalu aku juga bilang kasihan
anaknya, kalo Ibunya sedih nanti anaknya ikut sedih, nanti anaknya
rewel.
Seakan membenarkan perkataanku, temanku
bertanya "eh emang iya ya bisa bikin anak rewel ? Soalnya dari tadi juga
adenya nangis terus". Temanku mengakhiri percakapan kita di telepon,
berusaha untuk tidak sedih lagi. Selang beberapa menit kemudian dia
mengabari "anak aku udah ga nangis, iya kali ya karena aku tadi sedih
adeknya jadi ikutan sedih dan rewel".
Apa benar kondisi emosional ibu berpengaruh kepada sang anak ?
Ternyata
memang benar, tenang atau tidaknya bayi dipengaruhi oleh tenang atau
tidaknya sang ibu. Sebuah penelitian dilakukan Paul Wilson dan Tania
Wilson dari Calm Centre terhadap ibu-ibu yang sedang menyusui.
Penelitian meliputi aktivitas gelombang otak yang diobservasi dan
dicatat selama beberapa waktu.
Dari
hasil penelitian itu diperoleh fakta bahwa pola yang terekam dari
aktivitas otak bayi yang sedang disusui hampir identik dengan sang ibu.
Pada saat ibu atau bayi mengalami gangguan, misalnya bayi buang angin
atau ibu merasa terganggu, maka gelombang otak yang lain akan mengikuti
perubahan tersebut.
Kesimpulannya,
dua orang yang mempunyai ikatan batin yang kuat, emosi mereka cenderung
bekerja secara pararel. Jika yang satu relaks, yang lain juga relaks.
Jika yang satu tegang, yang lain juga tegang. Dengan kata lain ibu yang
mudah panik akan memiliki anak yang juga mudah panik sedang ibu yang
tenang akan memiliki anak yang tenang juga
Jadi
untuk para Ibu yang mempunyai seorang bayi atau balita, jika sang anak
rewel dan segala cara sudah dilakukan tapi tidak membuat sang anak
berhenti merengek, coba pastikan kondisi emosional Ibu terlebih dahulu.
Apakah Ibu sedang sedih, marah atau gelisah ? Jika iya, mungkin itulah
yang menyebabkan bayi atau balita anda ikut menjadi tak tenang.
Ibu Dowi
Ibu Maryam dan Athar
0 komentar