Hari ini coba ajakin anak-anak buat melakukan eksperimen

Rencana awalnya sih mau buat eksperimen gunung merapi pakai bahan-bahan yang ada dirumah. Apa saja?

✔ Baking soda

✔ Cuka

✔ Pewarna makanan (warna merah)

Nah itu bahan-bahan untuk membuat lava nya. Yang jadi masalah adalah membuat model gunung nya.

Setelah mencari ide, akhirnya buat model gunung merapi pakai lem tembak. Sayangnya lemnya nggak banyak. Jadi malah terlihat seperti kolam dibandingkan gunung 😅😅😅

Tapi nggak masalah yang penting masih bisa melakukan eksperimen

Maryam dan Athar antusias sekali. Mereka nggak sabaran untuk memulai eksperimennya. Terus menerus bertanya 

"ini Untuk apa?"

"kenapa pakai ini?"

"kapan mulai bikin eksperimennya?"

Yah sekalian melatih kesabaran Ibu dan anak sih

Anak-anak dituntut sabar untuk menunggu

Ibu dituntut sabar untuk menjawab setiap pertanyaan anak-anak 😅😅

Setelah selesai membuat model gunung merapinya, kita masih harus menunggu lemnya kering. Kembali anak-anak kesal karena masih harus menunggu. Berkali-kali Ibu harus memberi pengertian kepada mereka "sabar ya Nak. Sebentar aja tunggu lemnya kering"

Yaah mau nggak mau cari pengalihan agar anak-anak nggak kesel nunggu.

Akhirnya lem pun kering. Kita siap melakukan eksperimen. Yeaaay

Anak-anak kembali antusias.

"teteh mau bantu"

"adek mau pegang ini"

Ibu mencoba memberi arahan apa yang harus mereka lakukan

"teteh masukin cukanya ke mangkuk, terus adek kasih pewarna makanannya yaa. Ibu taruh baking soda nya disini (didalam gunung merapi)"

Merekapun mengikuti arahan

Setelah itu, Ibu memasukkan campuran cuka dan pewarna kedalam gunung merapi yang sudah ada baking sodanya. Hasilnya?? Ada buih-buih yang meletup-letup persis seperti lava.

" waaaaaaah" komentar anak-anak takjub

"itu lihat lihat keluar-keluar lava nya"

"waaah seperti gunung merapi"

Alhamdulillah anak-anak senang

Eksperimen harus berakhir karena satu botol cuka sudah habis digunakan haha

"Bu, nanti kita main eksperimen ini lagi ya"

"iya, nanti Ibu beli cukanya lagi ya kalau ke pasar"

"horeee"

Walaupun sedikit tidak sesuai ekspektasi karena bentuk gunung yang tak menyerupai gunung haha, anak-anak tetap senang

Saat melakukan eksperimen ini pun, anak-anak dituntut untuk bersabar. Menikmati setiap proses.

 

Jadi baru beberapa hari ini, halaman belakang rumah Ibu resmi mempunyai taman haha. Awalnya sedikit lahan kosong itu berisi tumpukan kayu, tanah juga batu sisa pembangunan. Memang sejak awal sengaja disisakan untuk dibuat taman. Tapi baru terealisasi 5 bulan setelah rumah ini ditempati. Maklumlah masih banyak prioritas lain untuk dikerjakan. Beberapa hari lalu, Ibu sengaja memanggil tukang kebun untuk merapikan lahan kosong itu dan menjadikannya taman sederhana yang kelak bisa ditanami berbagai macam tanaman.

Maryam : “Ibu, itu untuk apa ?”

Ibu : “Mau dibuat taman, Nak”

Maryam : “ hop nanti kita tanaman bunga ya?”

Ibu : “boleh”

Maryam dan Athar juga ikut membeli beberapa bunga dan memilih tanaman mana yang ingin mereka tanam. Seperti biasa Maryam memilih tanaman yang ada bunga berwarna pink, karena suka sekali dengan warna itu. Kalau Athar sih ikut aja. Asal tunjuk haha.

Setelah membeli tanaman kemarin sore, anak-anak tidak sabar untuk menanamnya. Padahal memang rencana ditanam keesokan harinya. Jadi mesti berkali-kali bilang kalau tanamannya akan ditanam besok pagi.

 Hari ini, Ibu mengajak Ayah juga anak-anak untuk pergi ke toko buku saat sore hari sehabis Ashar. Rencananya sih untuk sedikit berjalan-jalan biar nggak bosen dirumah terus. Tapi tetap mematuhi protokol kesehatan yaa. Kenapa memilih toko buku? Karena selain sudah dipastikan nggak akan terlalu ramai, Ibu juga ingin membeli buku untuk anak-anak. Inginnya sih membeli buku kisah para Nabi.

Sekitar jam 14.30 WIB anak-anak baru bangun tidur siang. Agak sedikit rewel jadinya susah diajak mandi, malah nggak mau pergi. Mau dirumah saja katanya. 

Tapi namanya anak-anak mudah berubah pikiran 😆. Jadi beberapa menit kemudian mereka mau mandi dan mau pergi. 

Kamipun baru berangkat sekitar jam 16.00 WIB, sedikit terlambat dari waktu yang diperkirakan, dan baru sampai di toko buku sekitar pukul 17.00 WIB

Anak-anak antusias sekali memilih buku-buku. Maryam lebih suka memilih activity book sedangkan Athar mencari buku bertemakan buah-buahan. Saat ditunjukan buku kisah-kisah para Nabi, Maryam tidak terlalu tertarik. Karena mungkin dipikirnya sama seperti buku cerita lainnya yang sudah dia miliki di rumah.

Yaa, memang sekarang ini Maryam sedang senang-senangnya dengan activity book. Apalagi kalau ada labirin dan puzzle. 

Akhirnya Ibu mengalah, membiarkan anak-anak memilih buku sesuai keinginan mereka. Tapi tetap sesuai umur dan pastinya buku yang dipilih bermanfaat. 

Anak-anak juga meminta agar mereka membawa bukunya masing-masing hingga ke meja kasir. Membayar buku mereka sendiri. Padahal donaturnya si Ayah haha. 

Senang melihat anak-anak begitu antusias setiap kali diajak ke toko buku. Tidak hanya berjalan-jalan dan membeli buku saja. Tetapi juga mengenalkan jual beli dan berinteraksi dengan orang lain.

Apa rencana esok hari??? 😅

#harike1 #tantangan15hari #zona3cerdasemosionaldanspiritual #pantaibentangpetualang #istanapasirberkilau #bundasayang #bunsay #petualangbahagia #familyproject